Rabu, 22 November 2017

Fungsi Bagian Sistem Urinaria

Sistem urinaria atau drainase kemih ialah sistem organ yang bermanfaat menyaring dan melemparkan zat limbah serta cairan berlebih melewati urine. Beragam penyakit seputar drainase kemih, laksana infeksi drainase kemih, batu drainase kemih, dan pun inkontinensia urine dapat saja kita alami andai ada masalah pada sistem urinaria atau sistem drainase kemih Anda.
 Fungsi Bagian Sistem Urinaria

Sistem urinaria atau drainase kemih terdiri dari ginjal, kandung kemih, ureter, dan pun uretra (saluran kencing). Melalui drainase ini, urine dilemparkan ke luar tubuh. Bagian-bagian pada sistem urinaria itu memiliki faedah dan peranannya masing-masing.


Fungsi Bagian Sistem Urinaria

Urine ialah limbah cair yang terdiri dari air, garam, urea, asam urat, serta zat saldo metabolisme tubuh. Agar buang air kecil kita normal, maka seluruh bagian di sistem urinaria perlu berkolaborasi dalam urutan yang benar. Berikut ini sejumlah bagian di sistem urinaria beserta fungsinya, di antaranya:

Ginjal
Tubuh insan mempunyai sepasang ginjal, yang ada di dalam punggung kiri dan kanan, tepat di bawah tulang rusuk. Masing-masing mempunyai ukuran sebesar kepalan tangan. Fungsi utama ginjal yaitu untuk menata jumlah air dan garam dalam darah, menyaring zat limbah atau saldo metabolisme tubuh, serta menciptakan hormon yang menolong mengendalikan desakan darah.

Ureter
Ureter ialah bagian sistem urinaria yang berbentuk drainase kecil yang terdiri dari tidak sedikit otot. Bagian berikut yang membawa urine dari setiap ginjal ke kandung kemih Anda.

Kandung kemih
Organ ini sedang di dalam rongga panggul. Kandung kemih bertugas menyimpan urine. Jika kandung kemih sudah sarat terisi oleh urine, maka bakal timbul desakan untuk buang air kecil.

Uretra
Uretra atau dalam bahasa keseharian disebut drainase kencing ialah bagian di sistem urinaria berupa drainase yang menghubungkan kandung kemih ke unsur luar tubuh. Uretra pada lelaki mempunyai panjang selama 20 sentimeter, sementara uretra pada perempuan sekitar 4 sentimeter saja. Pada unsur antara kandung kemih dan uretra ada cincin otot atau sfingter, yang bertugas untuk mengawal urine supaya tidak bocor.

Penyakit Seputar Sistem Urinaria

Umumnya, urine yang sehat dan normal berwarna kuning pucat sampai kuning keemasan. Warna tersebut berasal dari zat yang dinamakan dengan urokrom. Namun terkadang, makanan dan obat tertentu dapat mengolah warna urine Anda.

Adanya masalah pada sistem urinaria atau drainase kemih tidak melulu ditandai dengan evolusi warna urine. Beberapa masalah itu meliputi:

Infeksi drainase kemih
Infeksi drainase kemih (ISK) ialah infeksi yang terjadi pada unsur sistem urinaria, yakni dari ginjal sampai saluran kemih Anda. Wanita berisiko lebih banyak terkena ISK daripada kaum pria.

Batu drainase kemih
Batu drainase kemih atau dalam istilah medis dinamakan dengan urolithiatis ialah proses pembentukan batu di sistem urinaria, laksana pada batu ginjal, kandung kemih, atau uretra.

Inkontinensia urine
Inkontinensia urine ialah kondisi di mana kontrol dalam berkemih merasakan penurunan. Keadaan ini dapat membuat kita tiba-tiba mengompol saat batuk atau bersin. Inkontinensia urine tidak jarang terjadi pada lansia, tetapi tidak menutup bisa jadi terjadi pada orang yang lebih muda.

Uretritis
Uretritis ialah peradangan pada uretra, namun bertolak belakang dengan ISK. Keadaan ini seringkali menyebabkan rasa sakit ketika buang air kecil dan adanya desakan yang meningkat guna buang air kecil. Penyebab utamanya ialah infeksi bakteri.

Jika merasakan masalah pada sistem urinaria Anda, terlebih andai ada keluhan laksana demam, mual muntah, nyeri pinggang atau punggung yang paling berat, nyeri ketika berkemih, dan ada darah atau nanah pada urine ketika berkemih, segera konsultasikan pada dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar